LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUKURAN GETARAN
A. Dasar
Teori
Aplikasi teknologi yang semakin modern terlihat dari
bertambahnya penggunaan beraneka ragam mesin dan peralatan kerja mekanis yang
digerakkan oleh motor penggerak. Mesin-mesin tersebut merupakan salah satu
faktor penunjang utama pada proses produksi. Sangat banyak peralatan mekanis
dan mesin yang digunakan dalam berbagai industri, antara lain industri logam,
industri kayu, pertambangan, pertanian, industri bangunan, dan industri
angkutan. Paparan getaran terhadap pekerja dalam berbagai sektor industri
merupakan masalah yang harus mendapat perhatian khusus sebab akan berakibat
menimbulkan penyakit atau kecelakaan kerja.
B. Tujuan
1.
Mengetahui alat untuk mengukur getaran.
2.
Dapat menggunakan alat pengukur getaran.
3.
Mengetahui getaran pada benda tertentu.
C. Alat
dan Bahan
Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah Vibrationmeter dan sepeda motor.
D. Cara
Kerja
Cara
kerja vibrationmeter:
1.
Tekan tombol power
2.
Tunggu sampai stabil
3.
Pilih tekanan
a.
Velocity (vel) untuk getaran rendah
b.
Acceleration (Acc) untuk getaran tinggi
4.
Tempelkan alat sensor di titik yang
diinginkan selama 1 menit
5.
Pilih angka yang sering muncul
6.
Hasilnya disamakan dengan standar
Permenkes.
E. Hasil
Hasil
pengukuran getaran sepeda motor dengan
berbagai merk:
No |
Merk
Sepeda Motor |
Getaran |
||
Stang |
Jok |
Step |
||
1. |
Prima |
5,6
mm/s |
4,7
mm/s |
14,7
mm/s |
2. |
Mio |
6,8
mm/s |
3,2
mm/s |
14,8
mm/s |
3. |
Scoopy |
10,1
mm/s |
4,3
mm/s |
8,1
mm/s |
F.
Pembahasan
Hasil pengukuran pada tiga merk sepeda motor diperoleh hasil yang bebeda-beda. Pengukuran getaran pada stang motor paling tinggi pada motor merk “Scoopy” yaitu sebesar 10,1 mm/s dan paling rendah pada motor merk “Prima” yaitu sebesar 5,6 mm/s. Sedangkan pengukuran getaran pada jok motor paling tinggi pada motor merk “Prima” yaitu sebesar 4,7 mm/s dan paling rendah pada motor merk “Mio” yaitu sebesar 3,2 mm/s. Terakhir yaitu pengukuran getaran pada step motor. Getaran paling tinggi dimiliki oleh motor merk “Mio” yaitu sebesar 14,8 mm/s dan paling rendah dimiliki oleh motor merk “Scoopy” yaitu sebesar 8,1 mm/s. Hasil pengukuran ini sudah melebihi nilai ambang getaran. Hal ini bila menandakan bahwa motor tersebut bila digunakan terus menerus akan mengganggu kenyamanan si pemakai.
Alat yang digunakan dalam pengukuran yaitu
vibrationmeter. Vibration meter biasanya bentuknya kecil dan ringan sehingga
mudah dibawa dan dioperasikan dengan battery serta dapat mengambil data getaran
pada suatu mesin dengan cepat. Pada umumnya terdiri dari sebuah probe, kabel
dan meter untuk menampilkan harga getaran. Alat ini juga dilengkapi dengan
switch selector untuk memilih parameter getaran yang akan diukur. Vibration
meter ini hanya membaca harga overall (besarnya level getaran) tanpa memberikan
informasi mengenai frekuensi dari getaran tersebut. Pemakaian alat ini cukup
mudah sehingga tidak diperlukan seorang operator yang harus ahli dalam bidang
getaran. Pada umumnya alat ini digunakan untuk memonitor “trend getaran” dari
suatu mesin. Jika trend getaran suatu mesin menunjukkan kenaikan melebihi level
getaran yang diperbolehkan, maka akan dilakukan analisa lebih lanjut dengan
menggunakan alat yang lebih lengkap.
G. Kesimpulan
Dari
pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. Getaran
adalah gerak berulang-ulang yang cepat.
2. Alat
pengukur getaran adalah vibration meter
3. Pengukuran
dilakukan pada sepeda motor
4. Getaran
yang melebihi level getaran yang diperbolehkan, maka akan dilakukan analisa
lebih lanjut dengan menggunakan alat yang lebih lengkap.
H. Daftar
pustaka
Anonimous, 2009, BAB
IV Pengukuran Getaran, http://vibrasiblog.blogspot.com/2011/10/bab-iv-pengukuran-getaran.html,
diakses 26 Desember 2016.
Hardiani Waskito, tanpa tahun, Laporan Praktikum Pengukuran Getaran Mekanis pada Kendaraan Bermotor,
https://independent.academia.edu/HWaskito,
diakses 26 Desember 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar