Lafal
Sakti Bismillah
Judul : Bismillah
Pengarang
: Muhammad Makhdlori
Penerbit
: Safirah
Tahun
terbit : 2012
Cetakan
: Pertama, Mei 2012
Tebal
buku : 261 halaman
Novel Bismillah ini ditulis oleh Muhammad Makhdlori. Muhammad Makhdlori
lahir di Pengasinan, Kramat, Tegal, Jawa Tengah pada 30 Agustus 1972. Ia adalah
putra dari pasangan K.H. Muhammad Nasir dan Siti Maskunah. Ia menyelesaikan
sekolah dasar di Kramat, kemudian melanjutkan ke MTs N Babakan, Lebaksiu,
Tegal, sekaligus menjadi santri di sana. Lalu, ia melanjutkan ke SMA di
Surodadi. Dan setelah lulus, ia melanjutkan ke UNSIQ di Wonosobo sekaligus
menjadi santri di Pesantren Al-Asy’ariyyah selama 5 tahun.
Banyak karya yang pernah ia buat, di
antaranya Menyingkap Mukjizat Shalat
Dhuha, Bacalah Surah Al-Waqi’ah Maka Engkau Akan Kaya, Samudera Al-Fatihah,
Tahajjud Cinta, Maha Cinta Adam dan Hawa, Bersyukur Benar-benar Membuat Dirimu
Kaya, Dahsyatnya Doa-doa dan Dzikir-dzikir Khusus Penarik Rezeki, Demi Dhuha,
dan lain-lain. Dari semua karyanya, novel Bismillah merupakan novel yang
mempunyai daya tarik tersendiri. Pada novel ini, pembaca dapat mengambil
nilai-nilai yang bermanfaat, baik agama, hubungan sosial dan budaya, maupun masalah
percintaan.
Novel ini bercerita tentang sosok Akbar,
anak seorang pemimpin pondok pesantren yang mengalami depresi setelah dokter
memvonisnya cacat permanen. Hal inilah yang membuat Akbar berperilaku
menyimpang, sering menghujat Allah karena kecacatan fisiknya, dan sering
bermabuk-mabukan. Tetapi, setelah ia simasukkan ke pesantren, perilaku buruknya
berangsur-angsur mulai berubah. Dan di pesantren Akbar bertemu dengan Hamidah,
anak pemimpin pondok pesantren yang menjadi idaman para santri.
Di saat Akbar mulai menginsyafi
kekeliruannya, ia harus dihadapkan dengan permasalahan yang sangat rumit. Ia
harus berhadapan dengan Jihan, seorang lelaki ateis yang menyamar sebagai
santri dan berusaha memurtadkan para santri dan warga kampung. Apalagi, di
tengah perjuangannya melawan Jihan, ia mengetahui fakta yang mengejutkan
tentang Kang Zaid, teman dekatnya yang ternyata menyimpan sebuah rahasia besar
di balik perilakunya selama ini. Lalu, bagaimanakah kisah Akbar selanjutnya?
Disajikan dengan gaya bahasa yang sederhana
dan mudah dipahami, membuat pembaca ingin terus membaca sampai akhir. Walaupun,
ada beberapa kata yang menggunakan kosa kata bahasa Arab, di antaranya “zadhab”, “muthala’ah”, “mustadha’af”,
dan lain-lain sehingga membuat pembaca harus berusaha mengetahui arti dari
kosa kata tersebut. Tetapi, pembaca tidak akan kesulitan dalam membacanya,
karena buku ini dilengkapi dengan catatan kaki yang jelas.
Rangkaian cerita dalam novel ini
menggunakan alur maju, yang diawali dengan
pengenalan sosok Akbar, kemudian permasalahan muncul ketika Akbar sering
menghujat Allah, dan puncak permasalahannya terjadi ketika Akbar harus
menghadapi Jihan. Dan pada akhirnya, Akbar dapat mengalahkan Jihan, walaupun
dalam menyelesaikan permasalahan ini Akbar harus menderita.
Selain itu, penggambaran watak tokoh
sangat jelas, sehingga sifat dan karakter masing-masing tokoh dapat diketahui
dengan mudah. Novel ini juga sarat akan amanat, di antaranya kita harus
bersabar dalam menerima setiap cobaan dari Allah, kita tidak boleh menghujat
Allah, kita harus menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan tidak
terburu-buru, dan lain-lain. Hal ini membuktikan bahwa novel ini layak untuk
dibaca bagi semua lapisan masyarakat. Kita sangat perlu membaca novel ini agar
kita bisa menyikapi hidup dan menghadapi
segala permasalahan dengan sabar dan tabah, serta bisa menjadikan kita manusia
yang lebih baik lagi.