Streptococcus pneumoniae
A.
Bakteri Streptococcus
pneumoniae
Streptococcus pneumoniae adalah diplococcus gram positif, sering berbentuk lancet
atau berbentuk rantai, memiliki kapsul polisakarida yang memudahkan untuk
pengelompokan antisera spesifik. Streptococcus pneumoniae mudah dilisis dengan agen aktif pada permukaan misalkan garam
empedu. Agen aktif permukaan umumnya menghambat atau tidak mengaktifkan
penghalang autolysin dinding sel. Streptococcus pneumoniae merupakan penghuni normal dari saluran pernapasan bagian atas
manusia sekitar 5-40% dan dapat menyebabkan pneumonia, sinusitis, otitis,
bronchitis, meningitis, dan proses infeksi lainnya.
B.
Sifat
Bakteri
1.
Memiliki
kemampuan untuk menularkan
2.
Melekat
pada sel inang
3.
Menginvasi
sel inang dan jaringan
4.
Mampu
untuk meracuni
5.
Mampu
untuk menghindar dari sistem kekebalan inang.
C. Penyakit yang Ditimbulkan
Streptococcus
pneumoniae adalah penghuni normal pada saluran pernapasan bagian atas manusia dan dapat menyebabkan pneumonia,
sinusitis, otitis, bronchitis,bakteremia, meningitis, dan proses infeksi lainnya. Sebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang
paling umum adalah Streptococcus
pneumonia sudah ada dikerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan tubuh menurun oleh sakit, usia tua, atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri dan memyebabkan kerusakan .
Seluruh jaringan paru dipenuhi oleh cairan dan infeksi cepat menyebar ke seluruh tubuh melalui cairan darah. Pasien yang terinfeksi
pneumonia akan panas tinggi, berkeringat,
napas terengah-engah,
dan denyut jantungnya meningkat cepat. Bibir dan kuku membiru karena tubuh kekurangan oksigen. Pada kasus yang
ekstrim, pasien akan menggigil, gigi bergemelutuk, sakit dada, dan kalau batuk mengeluarkan
lendir berwarna hijau. Sebelum terlambat, penyakit ini masih bias diobati. Bahkan untuk pencegahannya vaksinnya pun sudah tersedia.
Streptococcus
pneumoniaea dalah sel gram positif yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit salah satunya adalah pneumonia.
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh bermacam etiologi seperti bakteri, virus,
mikoplasma, jamur atau bahan kimi atau benda asing yang teraspirasi dengan akibat timbulnya ketidakseimbangan ventilasi dengan perfusi (ventilation
perfusion mismatch). Serangan pneumonia pneumokokus biasanya mendadak, dengan demam,
menggigil, dan nyeri pleura yang nyata. Pengobatan pneumonia dapat dilakukan dengan
memberikan antibiotic penisilin G atau V atau oral, sedang yang tidak kuat diberi
sefalosporin.
D.
Morfologi
Bakteri
Streptococcus
pneumoniae adalah sel gram positif berbentuk bulat telur
atau seperti bola, secara khas terdapat berpasangan atau rantai pendek. Bagian ujung
belakang tiap pasangan sel secara khas berbentuk tombak (runcing tumpul), tidak
membentuk spora dan tidak bergerak tetapi galur yang ganas berkapsul, menghasilkan
α-hemolisis pada agar darah dan akan terlisis oleh garam empedu dan deterjen.
.
Streptococcus
pneumoniae (pneumokokus) membentuk koloni
bulat kecil,mula-mula berbentuk kubah dan kemudian timbul lekukan di
tengah-tengahnya dengan pinggiran yang meninggi dan α-hemolisis pada agar darah. Pertumbuhan bakteri ditinggikan
dengan 5-10% CO2. Energi yang diperoleh kebanyakan dari peragian glukosa yang
diikuti oleh pembentukan asam laktat yang cepat, yang membatasi pertumbuhan. Biakan
pneumokokus mengandung beberapa organisme yang tidak dapat membentuk polisakarida
simpai sehingga membentuk koloni kasar tetapi sebagian besar bakteri menghasilkan
polisakarida dan membentuk koloni halus. Bentuk kasar akan banyak ditemui bila biakan
ditumbuhkan pada serum antipolisakarida tipe spesifik. Bila suatu tipe pneumokokus
yang tidak mempunyai simpai polisakarida ditumbuhkan dalam ekstrak DNA dan tipe
pneumokokus yang menghasilkan polisakarida simpa ia kan terbentuk pneumokokus bersimpai
tipe terakhir. Reaksi transformasi yang serupa pernah dilakukan dalam rangka perubahan
resistensi obat.
1. Ciri Organisme
Secara mikroskopik Nampak sebagai kokus berbentuk lanset,
biasanya berpasangan dan berselubung. Pneumococcus tip III berbentuk bulat,
baik yang berasal dari eksudat maupun dari perbenihan. Rantai panjang terdapat
bila ditanam dalam perbenihan yang hanya sedikit mengandung magnesium. Kman ini
positif gram dan pada perbenihan tua dapat nampak sebagai gram negatif, tidak
bergerak (tidak berflagel). Selubung terutama dibuat oleh jenis yang
virulen.[2]
2. Kultur
Streptococcus Pneumoniae membentuk koloni bundar kecil,
pertama berbentuk kubah dan kemudian berkembang berbentuk pusat plateau dengan
tepi yang mengalami peninggian. Streptococcus Pneumoniae merupakan hemolitik α
pada agar darah. Pertumbuhannya ditingkatkan oleh 5-10% CO2.
3. Sifat
Kebanyakan energi didapat dari fermentasi glukosa, disertai
oleh produksi asam laktat secara cepat, yang menghambat pertumbuhan. Netralisasi
kultur broth dengan alkali dalam selang waktu tertentu akan terjadi pertumbuhan
besar.
E.
Klasifikasi
Bakteri
Klasifikasi bakteri Streptococcus
pneumoniae:
Kingdom : Bacteria
Phylum :Firmicutes
Class : Diplococcic
Ordo
:Lactobacillales
Family :Streptoccoceae
Genus : Streptococcus
Spesies
:Streptococcus pneumonia
F.
Epidemiologi
Streptococcus pneumonia dapat hidup berbulan-bulan dalam sputum
yang kering terlindung matahari. Bakteri ini akan mati dalam beberapa hari
apabila ditanam pada medium biasa. Pada suhu 50oC bakteri mati dalam
satu jam. Bakteri mati dalam larutan fenol dan antiseptik biasa, sensetif
terhadap penisilin.
Pneumonia
oleh pneumococcus berjumlah sekitar 60% dari semua pneumonia bakterial. Ini
merupakan penyakit endemik dengan angka kejadian tinggi pada carrier (pembawa
penyakit). Pada perkembangan penyakit, faktor-faktor yang mempengaruhi lebih
penting daipada pemaparan terhadap agen yang terinfeksi, dan carrier yang sehat
jauh lebih sering mendistribusikan pneumococcus daripada pasien yang sakit.
Sangat mungkin melakukan imunisasi terhadap individu dengan polisakarida tipe
spesifik. Vaksin dapat memberikan 90% perlindungan terhadap bakterimia
pneumonia. Diantara para pekeja tambang emas di Afrika Selatan, vaksin-vaksin yang
memuat 14 tipe pneumococcus menguntungkan pasien yang memiliki penyakit sickle
cell atau setelah splenectomi Pada tahun 1983, perluasan vaksin polisakarida
yang memuat 23 tipe dilisensikan di Amerika Serikat. Vaksin-vaksin demikian
sesuai bagi anak-anak dan bagi orang tua, orang yang lemah atau individu yang
daya tahan tubuhnya rendah. Vaksin pneumococcus akan berkurang imunigenitasnya
pada anak dibawah usia 2 tahun dan pada pasien yang menderita lymphoma, untuk
pasien yang beresiko tinggi, pemberian propilaksis penisilin harus disertai
dengan vaksinasi. Bahkan, diharapkan dapat mencegah faktor predisposisi,
membuat diagnosis secara tepat, dan memulai kemoterafi dengan benar. Dewasa
ini, banyak kematian yang disebabkan pneumonia oleh pneumococcus terjadi pada
orang berusia diatas 50 tahun, orang dengan kekebalan alamiah yang terganggu,
misalkan mereka dengan penyakit sickle cell atau asplenia dan mereka dengan
bakteremia.
G.
Penularan Penyakit
Penularan penyakit ini dapat melalui berbagai cara, antara lain:
1. Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar.
2. Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh
yang lain.
3. Migrasi (perpindahan) organism langsung dari infeksi di dekat paru-paru.
4. Menular melalui percikan air ludah.
Orang yang rentan terkena penyakit pneumonia
adalah:
1. Peminum alkohol
2. Perokok
3. Penderita diabetes
4. Penderita gagal jantung
5. Penderita penyakit paru obstruktif menahun
6. Penderita kanker,penerima organ
cangkokan
7. Penderita AIDS.
H.
Cara Mendeteksi
Penegakan diagnosis pneumonia dapat dilakukan melalui cara
rontgen dada dan pembiakan dahak. Pengambilan spesimen tergantung dari gejala
kliniksnya, kemudian dilakukan pemeriksaan dengan cara hapusan langsung dengan
pewarnaan gram, reaksi quelling, inokulasi.
I.
Pencegahan Penyakit
Untuk
orang-orang yang rentan terhadap pneumonia, latihan bernafas dalam dan terapi untuk
membuang dahak, bisa membantu mencegahterjadinya
pneumonia. Vaksinasi bisa membantu mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak
dan orang dewasa yang beresiko tinggi:
•
Vaksin pneumokokus
(untuk mencegah
pneumonia karena Streptococcus
pneumoniae)
•
Vaksin flu
•
Vaksin Hib
(untuk mencegah
pneumonia karena Haemophilus influenzae type.
J.
Pengobatan
Penyakit
Pengobatan pneumonia dilakukan oleh dokter. Pengobatan terhadap
kuman diberi suntikan antibiotik misalnya penisilin G ( atau V atau oral )
sedangkan yang tidak tahan diberi sefalo sporin. Untuk membunuh virus diberi obat
isoprinosin. Selain obat-obatan perlu pula dijaga agar penderita mendapat makanan
yang bergizi serta banyak mengandung zat putih telur dan vitamin.
DAFTAR PUSTAKA
Lisa
Yuliana “Ciipanda”, 2012, (http://myundergroundsciense.blogspot.co.id/2012/03/streptococcus-pneumonia.htmlSTREPTOCCOCUS
PNEUMONIA), 29 September 2016
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
1994. Mikrobiologi Kedokteran Edisi
Revisi. Jakarta: Binarupa Aksara.
Risa Luvita, 2012, PAPER
MIKROBIOLOGI-BAKTERI STREPTOCOCCUS PNEUMONIA PADA PENYAKIT PNEUMONIA (https://risaluvita.wordpress.com/2012/09/29/paper-mikrobiologi-bakteri-streptococcus-pneumonia-pada-penyakit-pneumonia/) 30 September 2016
'documents.tips_klasifikasi-bakteri-streptococcus-pneumoniae